DBD Menyerang Kota Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia
sultra.jpnn.com, KENDARI - Satu orang dinyatakan meninggal dunia saat demam berdarah dengue (DBD). Temuan itu terungkap dari periode Januari-April 2022.
"Total kasus DBD di Kendari ada 96 dan satu dinyatakan meninggal dunia per Januari-April 2022," kata Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum melalui telepon di Kendari, Senin (18/4).
Dia menyebut, kasus DBD di kota itu tersebar di delapan kecamatan di antaranya Kecamatan Kendari tujuh kasus, Kendari Barar 16, Puuwatu 15, Mandonga dua, Kadia 12, Wua-wua 17, Baruga 17, dan Kecamatan Poasia 10 kasus.
"Untuk kasus meninggal akibat penyakit DBD ini ada di Kecamatan Wuawua," ujar dia.
Dia menjelaskan secara umum kasus DBD di Kota Kendari menurun dalam empat tahun terakhir. Pada 2019 tercatat 450 kasus dengan kasus meninggal dua, Tahun 2020 turun menjadi 307 kasus dengan enam kasus meninggal, serta di 2021 jumlah kasus DBD kembali turun menjadi 211 dengan empat kasus meninggal.
Namun begitu, berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan setempat mencatat, kasus DBD selama 2022 mulai meningkat.
Pasalnya, data kasus DBD selama Januari hingga April 2021 sebelumnya tercatat 93 kasus, sedangkan di periode yang sama Januari hingga April 2022 kasus DBD naik menjadi 96.
Ia meminta warga mewaspadai potensi penyebaran DBD, apalagi saat ini dalam kondisi sering terjadi hujan yang akan meninggalkan kubangan atau genangan air yang menjadi tempat potensial berkembang biak nyamuk aedes aegypti.
DBD menyerang Kota Kendari periode Januari sampa April 2022 ditemukan satu orang meninggal dunia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News