Bebas dari Penjara, Asrun tak Menutup Diri Bertarung di Pilgub Sultra 2024
sultra.jpnn.com, KENDARI - Hari ini, mantan wali kota kendari dua periode, Asrun menghirup udara bebas. Pria kelahiran Kendari 24 April 1961 telah menjalani masa hukuman empat tahun penjara di Lapas Kendari.
Bersamaan dengat itu, Adriatma Dwi Putra (ADP) juga bebas. ADP menjalani hukuman di Lapas Kolaka. Keduanya tersandung kasus yang sama, kasus korupsi atas penerimaan suap sebesar Rp 6,8 miliar. Mereka terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada 2018 yang saat itu tahapan Pilgub Sultra sedang berjalan. Asrun sendiri tercatat sebagai calon gubernur yang berpasangan dengan Hugua.
Meski bebas, namun satu hukuman lagi yang harus dijalani bagi keduanya, yakni pencabutan hak politik selama dua tahun setelah bebas dari masa hukuman penjara.
Artinya, 1 Maret 2022 sampai 1 Maret 2024 keduanya tak boleh menggunakan hak politiknya. Baik dipilih maupun memilih pada masa hukuman berjalan.
Untuk Pemilu 2024 yang rencananya digelar 14 Februari 2024, keduanya belum bisa memilih ataupun di pilih. Namun pada Pilkada 2024 yang dilaksanakan 27 November 2024, Asrun sudah boleh menggunakan hak politiknya.
Seperti apa sikap Asrun akan menggunakan hak politiknya?
Kepada JPNN Sultra, Asrun mengaku belum berpikir terjun ke dunia politik. Menurutnya, dia akan kembali ke dunianya sebagai seorang engineering.
Namun dia tidak menutup diri untuk maju jika pada pemilihan gubernur 2024.
Meski bebas, namun satu hukuman lagi yang harus dijalani bagi keduanya, yakni pencabutan hak politik selama dua tahun setelah bebas dari masa hukuman penjara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News
