Malaysia Setuju 15 Maret Hari Internasional Memerangi Islamofobia, Indonesia ke Mana?

sultra.jpnn.com, PUTRA JAYA - Resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia.

Malaysia langsung menyatakan dukungannya. Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan pengesahan resolusi itu merupakan waktu yang tepat untuk mengatasi peningkatan diskriminasi, xenofobia, intoleransi, dan kekerasan terhadap muslim di seluruh dunia.

"Pengesahan resolusi ini tepat waktu dalam mencerminkan kebutuhan mendesak untuk mengatasi peningkatan diskriminasi, xenofobia, intoleransi, dan kekerasan terhadap muslim di seluruh dunia," kata Saifuddin Abdullah dalam pernyataannya di Putrajaya seperti yang dilansir JPNN.com Rabu (16/3).

Tanggal 15 Maret dipilih untuk memperingati serangan terhadap jamaah Shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada 2019 yang menewaskan 51 orang dan 40 luka-luka.

Selain negara-negara anggota OKI, resolusi tersebut juga disponsori oleh China, Kuba, Nikaragua, Rusia, Uruguay, Venezuela, dan Filipina.

Resolusi tersebut mengutuk semua tindakan kekerasan atas dasar agama atau kepercayaan seseorang, serta serangan terhadap tempat ibadah agama, yang melanggar hukum internasional.

"Islam adalah agama damai dan tidak boleh dikaitkan dengan tindakan kekerasan atau ekstremisme yang menyimpang dari ajaran yang benar," katanya.

Malaysia menyatakan akan terus memperjuangkan prinsip hidup bersama dalam budaya damai, meningkatkan kerukunan dan sikap saling menghormati antarnegara, komunitas, ras yang berbeda agama dan kepercayaan.