Sebelum Meninggal, Tjahjo Kumolo Masih Memikirkan Nasib Honorer

Rudy menerangkan, ASN di Solo kala itu sekitar 11.000 lebih dan setiap tahunnya minimal berkurang 500 karena pensiun sehingga membuat tenaga kerja yang tersedia terbatas.
"Dari situ, sesuai aturan UU, boleh merekrut TKPK sepanjang kemampuan daerah ada. Nah, kami punya kemampuan itu," bebernya.
Rudy menegaskan jika setiap dinas ditinggalkan oleh pegawai TKPK kerja pelayan otomatis akan berhenti.
"Oleh sebab itu, tenaga kebersihan kami TKPK-kan, Administrasi di pemerintahan juga kami TKPK-kan, jadi setiap tiga tahun ada pembaruan," jelasnya. (mcr21/jpnn)
Berita ini telah tayang di JPNN.com dengan judul: Sebelum Meninggal, Tjahjo Kumolo Bicara Nasib Honorer Kepada FX. Rudy
Tjahjo Kumolo masih memikirikan kehidupan yang layak bagi tenaga honorer di tengah gencarnya protes penghapusan tenaga honorer di instansi pemerintah.
Redaktur & Reporter : Arwan Mannaungeng
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News