Petaka Petasan di Bulan Ramadan, Leher Ayah Jadi Tumbal, Nyawa pun Melayang
"Pelaku yang tengah memegang sebilah parang langsung mengayunkan parang ke arah tubuh korban. Kemudian korban tangkis menggunakan gagang cangkul," terangnya.
Tidak berhenti sampai di situ, pelaku terus menyerang korban hingga gagang cangkul rusak.
"Karena terdesak korban berusaha lari mundur untuk menyelamatkan diri. Namun, pelaku terus mengejar dan menyerang korban," terang AKP Fatahuddin.
"Akibat serangan bertubi-tubi membuat leher korban hampir putus dan meninggal dunia di tempat kejadian perkara," ungkapnya.
Fatahuddin meminta kepada warga di Desa tersebut agar menahan diri dan tetap percaya kepada kepolisian.
"Percayakan penanganan kasus pada polisi. Kami akan terus berkomitmen akan memproses pelaku sesuai hukum yang berlaku," tegasnya. (mcr29/jpnn)
Berita ini telah tayang di JPNN.com dengan judul: Anak Main Petasan, Papanya Tewas Ditebas Tetangga, Mungkin Anda jadi Merinding
Petaka petasan itu pun meletup di Bulan Ramadan. Leher AO (37) menjadi tumbal lantaran diminta menegur anaknya tidak main petasan tidak digubris
Redaktur & Reporter : Arwan Mannaungeng
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News