Pertarungan Politik Identitas Pengaruhi Pilwali Kota Kendari 2024

sultra.jpnn.com, KENDARI - Suasana Pemilihan Wali Kota di Kendari, Sulawesi Tenggara sudah mulai terasa. Sejumlah baliho bakal calon sudah terpajang di sudut-sudut kota sebagai ajang sosialisi meski Pilkada Serentak baru akan digelar 27 November 2024.

Ada beberapa nama yang sudah menyatakan siap dan berpotensi maju pada Pemilihan Wali Kota Kendari 2024. Di antaranya Abdul Razak, Sulkarnain Kadir, Siska Karina Imran, Andi Sulolipu dan Aksan Jaya Putra.

Pengamat politik dari Universitas Halu Oleo, M Najib Husain mengatakan pertarungan Pilwali Kota Kendari cukup menarik. Alasannya, Kota Lulo itu termasuk wilayah yang heterogen.

"Sehingga, jualan-jualan politik identitas cukup kuat pada pertarungan di Kota Kendari. Berbeda dengan beberapa wilayah Kabupaten/Kota yang termasuk daerah homogen, jualan-jualan identitasnya tidak terlalu nampak," kata Najib baru-baru ini kepada JPNN Sultra.

Dosen Fisip Universitas Halu Oleo itu juga menjelaskan pertarungan politik identitas itu bakal kelihatan nantinya pada hajatan Pilwali Kota Kendari itu akan menghadirkan perpaduan konfigurasi antara tiga etnis besar di Kota Kendari.

"Muna, Tolaki dan Bugis, konfigurasi itu yang selalu bermain. Dan memang dibungkus dengan sebuah keterwakilan etnis, walaupun sebenarnya jualan mereka itu jualan politik identitas sehingga karena dia menjual politik identitas maka kecenderungan terjadi gesekan itu cukup besar," jelasnya.

Maka itu, di situlah dibutuhkan kemampuan para figur untuk bisa mengamankan basisnya masing-masing. Siapa yang lebih lihai memainkan politik identitas ini maka itulah pasangan pemenangnya. (mcr6/jpnn)