Data Berbicara Presiden SBY Lebih Baik dari Jokowi
Sementara itu, di era Presiden Jokowi, dalam APBN 2022, subsidi energi hanya dianggarkan Rp 134 triliun dan nonenergi Rp 72,9 triliun.
Perbandingan subsidi energi era dua presiden hampir setengahnya. Income per kapita masyarakat juga berbeda jauh.
Menurut Syarief Hasan, laju kenaikan income per kapita pada era Presiden Jokowi sangat lambat, jauh dibandingkan dengan zaman SBY.
Pada 2004, pendapatan per kapita Indonesia hanya USD 1.181,6. Di akhir era Presiden SBY pada 2014, angkanya naik signifikan USD 2.349.4 menjadi USD 3.531.
Jika dibandingkan dengan masa Presiden Jokowi, angkanya hanya naik USD 818,5 dari USD 3.531 pada 2015 menjadi USD 4.349,5 pada 2021.
“Data statistik ini membuktikan bahwa tingkat kemakmuran di era Presiden SBY jauh lebih dirasakan rakyat ketimbang masa Presiden Jokowi,” beber Syarief Hasan.
Masalah Utang Negara
Soal utang juga berbeda jauh. Kementerian Keuangan merilis bahwa Presiden SBY berhasil menurunkan rasio utang terhadap PDB dari 56,5 persen pada 2004 menjadi 24,7 persen pada 2014.
Sementara itu, Presiden Jokowi justru menumpuk utang yang memberatkan hingga Rp 7.014 trilliun atau 40,17 persen PDB pada 2022.
Data berbicara pembangunan secara makro Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) lebih baik dari Joko Widodo (Jokowi).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News