Innalillahi, Mualim Feri Tampo-Torobulu Meninggal Usai Layani Arus Balik Lebaran 2022

"Kalau sistem di kapal itu kan sistemnya per empat jam dinas jaganya. Di atas kapal itu ada tiga shift, sehingga kerja empat jam istirahat delapan jam, kerja empat jam istirahat delapan jam, seperti itu," ucap Rudy menjelaskan.
Dia menambahkan, almarhum saat ini telah memiliki SK sebagai Kapten KMP Feri Mujair penyeberangan Raha-Pure, namun SK tersebut baru turun pada momen angkutan Lebaran Idulfitri 1443 Hijriah, sehingga ia mengaku setelah arus balik akan dipindahkan sesuai posisinya yang baru.
"Posisinya sebenarnya sudah Kapten di Mujair, SK defenitifnya itu datangnya posisi sudah angkutan Lebaran, sehingga rencana saya setelah angkutan Lebaran ini baru saya pindahkan sebagai Kapten di Mujair, tapi karena belum posisinya Mualim 1 di KM Nuku," ujar dia.
Rudy mengaku berbelasungkawa atas meninggalnya Kapten KMP Mujair La Tamuda yang saat ini masih membantu KM Nuku penyeberangan Tampo-Torobulu. Ia pun mendatangi rumah duka di Kelurahan Tampo.
"Tentunya kami sangat berduka, bahkan kejadiannya ini bukan hanya satu, ada satu lagi tapi kebetulan cabang lainnya, di Cabang Selayar," kata Rudy. (ant/jpnn)
Mualim I Kapal Feri KM Nuku, La Tamuda dinyatakan meninggal dunia. Dia diduga kelelahan usai melayani arus balik lebaran 2022.
Redaktur & Reporter : Arwan Mannaungeng
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News