Digitalisasi Zakat Sasar Kaum Milenial
sultra.jpnn.com, MAKASSAR - Sistem digitalisasi sudah menjadi tuntutan dengan terus berkembangannya teknologi. Demikian halnya dalam penyaluran zakat.
Berdasarkan data dari seluruh penduduk Indonesia, 26 persen di antaranya merupakan kaum milenial dan 28 persen adalah generasi Z, sehingga dipastikan potensi zakat, infaq maupun sedekah pada kalangan ini sangat besar.
Karenanya, Bank Sulselbar (Sulawesi Selatan dan Barat) sebagai salah satu Bank Pembangunan Daerah (BPD) kini tengah mengembangkan digitalisasi zakat guna lebih optimal menyasar masyarakat khususnya para milenial.
"Kita tentu sudah tahu bahwa pengguna ponsel sebagai alat digitalisasi di zaman sekarang ialah mereka para milenial dan generasi Z," ujar Direktur Pemasaran dan Syariah Bank Sulselbar Hj Rosmala Arifin pada Seminar Optimalisasi Zakat dalam Penguatan Ekonomi Umat di Makassar, Jumat (15/4).
Potensi zakat di Indonesia diestimasikan sebanyak Rp327 triliun, sementara di Sulawesi Selatan diestimasi sekitar Rp12 triliun. Zakat itu, bukan hanya diambil dari perorangan, namun juga perseroan atau korporat yang turut menyalurkan zakat perusahaan melalui Baznas.
Potensi zakat ini bisa tercermin dari predikat yang dimiliki Indonesia, menempati urutan pertama negara paling dermawan di dunia.
"Perhitungan kasarnya, potensi sekitar Rp6,8 triliun. Sebuah potensi yang tidak sedikit. Maka kita harus sama-sama agar potensi ini bisa dioptimalkan," kata Rosmala.
Digitalisasi zakat menjadi program khusus bagi Bank Sulselbar di 2022, sehingga pada fitur mobile banking Bank Sulselbar, segera akan ditambahkan layanan pembayaran ZIS.
Sistem digitalisasi sudah menjadi tuntutan dengan terus berkembangannya teknologi termasuk digitalisasi zakat menyasar kaum milenial
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News