Tentara Thailand Marah, Boikot Lazada
sultra.jpnn.com, THAILAND - Tentara Thailand marah terhadap iklan belanja online Lazada yang dianggap menghina keluarga kerajaan Thailand.
Seluruh personel tentara dilarang menggunakan platform belanja online Lazada karena iklan promosi yang menjelekkan anggota keluarga Kerajaan.
Juru bicara tentara Thailand, Kolonel Sirichan Ngathong said dalam pernyataan berbentuk video mengatakan iklan tersebut "menghina monarki" dan "menyebabkan perpecahan di kalangan masyarakat Thailand".
"Angkatan Darat sekarang memiliki kebijakan melarang semua unit tentara dan kegiatan ketentaraan memesan barang dari platform Lazada atau kiriman barang dari Lazada," kata Sirichan.
Platform e-commerce ini tidak berkomentar atas boikot di Thailand. Sebelumnya, mereka meminta maaf atas "kerusakan emosional" yang timbul akibat video tersebut dan berpendapat seharusnya mereka lebih hati-hati.
Sejumlah bisnis di Thailand, termasuk yang dijalankan oleh kerajaan. juga menangguhkan platform tersebut karena video iklan itu.
Baca Juga:
Masyarakat, yang setia kepada raja, memprotes video iklan Lazada di Facebook, yang memuat perempuan berbaju tradisional Thailand. Perempuan dalam video iklan tersebut duduk di kursi roda, ia dianggap sebagai referensi terselubung salah seorang anggota keluarga Kerajaan Thailand.
Menteri Ekonomi dan Masyarakat Digital Thailand, Chaiwut Thanakamanusorn, menyatakan pemerintah sedang mempertimbangkan tindakan hukum terhadap pemengaruh (influencer) dan agensi periklanan yang membuat iklan tersebut.
Tentara Thailand marah dengan menyerukan boikot Lazada karena iklannya telah menyinggung kerajaan Thailand
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News