Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

Senin, 13 Juni 2022 – 16:52 WIB
Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram - JPNN.com Sultra
Harga Cabai Rawit Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram. Foto Antara

sultra.jpnn.com, PALU - Harga cabai rawit makin pedas saja. Di tengah anomali cuaca yang mempengaruhi produksi menurun, harga cabai rawit menembus Rp 100 ribu per kilogram.

Pelonjakan harga cabai rawit terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah mencoba atasi lonjakan harga cabai rawit mencapai Rp 100 ribu per kilogram dengan mengadakan pasar murah.

Tujuannya agar harganya kembali normal dan tidak membebani masyarakat.

"Kami mengambil langkah ini supaya harga komoditas cabai rawit kembali normal," kata Kepala Dinas Perindag Sulteng Richard Arnold Djanggola di Palu, Minggu (12/6).

Dia mengemukakan, intervensi ini cukup efektif menekan harga yang sudah sepekan terakhir melonjak. Meski harga cabai melambung namun masyarakat tetap membeli karena menjadi kebutuhan. Kebijakan ini diambil hanya difokuskan terhadap kebutuhan dasar bahan-bahan pokok rumah tangga.

Bahkan, penyelenggaraan pasar murah nanti dilakukan secara masif hingga dua bulan ke depan.

"Kami menyusun susun jadwal dan titik-titik sasaran sudah dipertimbangkan, karena operasi pasar murah ini langsung menyasar masyarakat supaya lebih mudah dijangkau, dan fokus komoditas dijual berupa beras, cabai rawit, bawang serta bahan pokok lainnya," tutur Richard.

Skema lain menekan lonjakan harga yang masih dalam pembahasan melakukan pembatasan terhadap petani menjual hasil panen mereka ke luar daerah.

"Kami berusaha mencarikan solusi persoalan ini, karena cabai rawit bagian dari kebutuhan sehari-hari khususnya ibu rumah tangga," ujar Richard.

Senada dengan itu, Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulteng, Donny Iwan Setiawan mengemukakan pihaknya belum dapat memprediksi kenaikan harga cabai rawit.

Namun kata dia, salah satu pemicu lonjakan harga cabai rawit yakni produksi petani berkurang karena belum memasuki masa panen.

"Pemicu lainnya di pengaruhi cuaca atau kemarau basah yang rentan terhadap tanaman cabai," kata Donny. (ant/jpnn)

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Tengah mencoba atasi lonjakan harga cabai rawit mencapai Rp 100 ribu per kilogram dengan mengadakan pasar murah.

Redaktur & Reporter : Arwan Mannaungeng

Facebook JPNN.com Sultra Twitter JPNN.com Sultra Pinterest JPNN.com Sultra Linkedin JPNN.com Sultra Flipboard JPNN.com Sultra Line JPNN.com Sultra JPNN.com Sultra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia