Tanggap Darurat Gempa Mamuju Ditutup
sultra.jpnn.com, MAMUJU - Tanggap darurat bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,8 di Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat pada Rabu (8/6) siang lalu dinyatakan ditutup sejak Selasa (14/6).
Penutupan tanggap darurat bencana ini disampaikan Komandan Korem (Danrem) 142 Taroada Tarogau (Tatag) Brigjen TNI Farouk Pakar yang mewakil penjabat gubernur Sulbar.
"Saya selaku Komandan Korem (Danrem) 142 Taroada Tarogau (Tatag) mewakili Penjabat Gubernur Sulbar Akmal Malik menyatakan pelaksanaan tanggap darurat gempa Sulbar, ditutup," kata Danrem 142 Tatag Mamuju, Brigjen TNI Farouk Pakar di Mamuju, Selasa (14/6).
Pemerintah Sulbar sebelumnya telah menetapkan masa tanggap darurat gempa Mamuju selama tujuh hari, mulai tanggal 8 Juni atau sejak gempa terjadi sampai dengan 14 Juni 2022.
Menurut dia, bencana gempa bumi yang melanda wilayah Kabupaten Mamuju dan Majene telah mengakibatkan kerugian materiil dan korban luka.
Selain itu mengakibatkan pengungsian ribuan jiwa masyarakat Mamuju dan Majene.
Ia mengatakan walaupun terdapat permasalahan penanganan gempa Mamuju dan dianggap belum maksimal, diharapkan akan menjadi pelajaran untuk lebih baik di masa mendatang.
Gubernur Sulbar, Akmal Malik mengapresiasi kerja keras dan semangat yang tinggi yang ditunjukkan Danrem 142 Tatag selaku Komandan Satgas penanggulangan bencana gempa Sulbar.
Penutupan tanggap darurat disampaikan Komandan Korem (Danrem) 142 Taroada Tarogau (Tatag) Brigjen TNI Farouk Pakar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News