Ekspor ke China Dibuka, Kementan Dorong Budidaya Porang
sultra.jpnn.com, MAKASSAR - Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi mengatakan dibukanya pintu ekspor porang ke China ini adalah angin segar bagi petani Indonesia.
Oleh karena itu, Kementan mendorong petani untuk memperluas budidaya yang dibantu dengan memberikan bantuan bibit, pupuk dan pendampingan serta fasilitas pinjaman modal melalui KUR (kredit usaha rakyat).
"Kepada Petani, kami berharap agar dapat mendorong anggotanya terutama yang berskala besar untuk bergandengan tangan dalam kemitraan dengan industri pengolahan sehingga industri pengolahan kecil tersebut dapat berkembang untuk melakukan bisnis yang saling menguntungkan," ucap Suwandi seperti yang dikutip dari JPNN, Senin (11/7).
Kepala Balai Besar Karantina Makassar, Luthfi Nasir mengatakan penantian panjang dibuka ekspor porang ini setelah General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC) menyelesaikan penilaian resiko keamanan pangan dengan pembukaan akses masuk serpih porang ke China.
Ini kesepakatan antara administrasi umum bea cukai Republik Rakyat China dan Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang diterbitkan pada 28 November 2021.
"PT. Insan Agro Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang berhasil memperoleh rekomendasi tahap pertama yang telah diajukan Badan Karantina Pertanian kepada GACC di bulan Maret 2022 yang ditandai dengan diterbitkannya nomor registrasi GACC pada system China Import Food Enterprise Registration (CIFER)," ungkap Luthfi.
Data Balai Besar Karantina Pertanian Makassar menyebut sepanjang 2018 hingga 2020 ekspor porang ke negara China telah mencapai 1.052 ton.
Ekspor porang tidak hanya ke China, tetapi juga ke beberapa negara yakni Chili, Hongkong, Laos, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Kementan mendorong petani untuk memperluas budidaya yang dibantu dengan memberikan bantuan bibit, pupuk dan pendampingan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News