Anak Soimah Meninggal Dunia di Ponpes Gontor, Ada Tanda Kekerasan

Setelah ada pengakuan dari pihak ponpes bahwa Albar Mahdi meninggal akibat tindak kekerasan di dalam pondok, pihak keluarga memutuskan membatalkan rencana autopsi.
"Autopsi tidak dilakukan agar anak saya bisa segera dikubur, mengingat sudah lebih dari satu hari perjalanan, dan saya tidak rela tubuh anak saya diobrak-abrik," paparnya.
Pihak keluarga ingin bertemu dengan pengurus ponpes dan pelaku penganiayaan untuk mendapatkan penjelasan lengkap mengenai masalah ini.
"Karena itu kami membuat surat terbuka yang intinya ingin ketemu dengan Kiai di Gontor 1, pelaku dan keluarganya untuk duduk satu meja, serta ingin tahu kronologis hingga meninggalnya anak kami," ujarnya.
Namun, hingga saat ini belum ada kabar atau balasan dari pihak ponpes terhadap surat terbuka tersebut. Dia berharap, tidak ada lagi korban-korban kekerasan.
"Bukan hanya di Gontor, tetapi di pondok lainnya hingga menyebabkan nyawa melayang," ujarnya.
Menurutnya, apa yang didapatkan anak di pondok tidak sebanding dengan harapan para orang tua dan wali santri untuk menitipkan anaknya di sebuah lembaga yang dapat mendidik ahlak para generasi berikutnya.
Menanggapi hal tersebut, pengacara kondang Hotman Paris meminta pihak Polda Jawa Timur (Jatim) untuk segera melakukan penyelidikan atas meninggalnya anak Soimah.
Kasus meninggalnya Albar Mahdi ini kini masuk dalam pendampinggan program Hotman 911.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News