Pesantren Gontor Akui Terjadi Kekerasan pada Anak Soimah yang Meninggal Dunia
sultra.jpnn.com, JAKARTA - Pesantren Gontor atau Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengakui santri anak Siti Soimah yang meninggal dunia mengalami tindak kekerasan.
Pengakuan itu disampaikan pihak PMDG melalui pernyataan resmi yang tersebar di grup alumni pondok tersebut, Senin (5/9) malam.
"Dari temuan tim pengasuhan santri, pimpinan pondok memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM tewas," kata Juru Bicara PMDG Noor Syahid seperti yang dilansir dari JPNN, Selasa (6/9).
Pihak Pesantren Gontor lantas mengklarifikasi kasus meninggalnya santri berinisial AM akibat penganiayaan.
Dalam klarifikasi resmi tersebut, pihak ponpes juga menyampaikan permohonan maaf atas meninggalnya santri asal Palembang yang viral belakangan.
Dalam surat klarifikasi tersebut, pimpinan Pesantren Gontor menyampaikan sejumlah hal.
Pertama, mereka memohon maaf sekaligus berbelasungkawa atas kematian almarhum AM, khususnya kepada orang tua dan keluarga korban santri.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum. Sebagai pondok pesantren yang concern terhadap pendidikan karakter anak, tentu kami semua berharap agar peristiwa seperti itu tidak terjadi lagi di kemudian hari," kata Noor Syahid.
Pengakuan itu disampaikan pihak PMDG melalui pernyataan resmi yang tersebar di grup alumni pondok tersebut, Senin (5/9) malam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News