Ratusan Sopir Truk Mogok, Protes Penertiban ODOL
sultra.jpnn.com, KENDARI - Ratusan sopir truk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok. Mereka memprotes penertiban angkutan mobil jenis dump truk yang diduga melebihi kapasitas atau Over Demensional Over Loading (ODOL).
Aksi mogok ini disertai dengan memarkir kendaraannya di halaman kantor Sekretariat DPRD Sultra dan sebagian lainnya di halaman tugu religi eks MTQ Kota Kendari.
Selain melakukan aksi mogok, mereka juga menyampaikan pernyataan sikap di hadapan anggota DPRD Sultra, yang diterima Ketua Komisi III DPRD Sultra Suwandi Andi dan anggota DPRD lainnya Sudarmanto.
Juru bicara Forum sopir truk Kendari, Firman dalam orasinya mengatakan kebijakan penertiban ODOL oleh tim terpadu Sultra, sebaiknya harus menggunakan pendekatan interaktif kepada para sopir truk dan pemilik truk. sehingga bisa menemukan dasar masalahnya dan mengambil solusi yang tepat yang tidak mematikan mata pencaharian mereka.
Para sopir truk yang rata-rata kendaraan roda enam itu, sehari-hari sebagai sopir biasanya yang memuat barang material bangunan yang memuat batu, pasir dan suplir dari wilayah Moramo Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) kemudian diangkut ke kawasan pertambangan di wilayah Morosi Kabupaten Konawe dan Konawe Utara (Konut).
"Terus terang, dalam satu kali angkut material baik itu pasir, batu gunung maupun suplir hasil yang bisa diperoleh rata-rata Rp350 ribu hingga 450 ribu per hari dalam hitungan normal. Artinya dalam satu bulan bisa menghasilkan Rp15 juta. Kemudian dipotong dengan cicilan mobil Rp10-Rp12 juta per bulan sehingga yang bisa menjadi kebutuhan hidup hanya Rp2 juta bahkan tidak cukup," ujarnya.
Ketua Komisi III DPRD Sultra Suwandi Andi dalam dialog dengan para sopir mengatakan akan memperjuangkan aspirasi para sopir truk agar pekerjaan mereka tetap berjalan seperti biasa, walaupun aturan sudah akan berubah dengan regulasi Undang-Undang yang baru terkait pembatasan daya muat kendaraan truk yang melintas di jalan tertentu.
"Saya minta pada seluruh sopir untuk tetap bersabar, dan memberi kepercayaan kepada anggota dewan Sultra untuk melakukan langkah-langkah strategis kepada instansi teknis baik itu ke Kepolisian Daerah Sultra, Balai Pengelola Transpoirtasi Darat, Dinas Perhubungan, Balai Jalan Nasional dan Kabupaten/kota untuk memberi solusi yang terbaik," ujarnya.
Ratusan sopir truk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, melakukan aksi mogok memprotes penertiban angkutan mobil jenis dump truk yang diduga melebihi kapasitas
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News