Polisi Menginisiasi Doa Bersama Tragedi Kanjuruhan
Kemudian untuk korban yang masih ada di rumah sakit, pihaknya mendoakan agar lekas sembuh dan keluarga yang ditinggalkan bisa memiliki ketabahan dan keikhlasan.
Salah satu perwakilan suporter Persebaya di Kendari, Hari Purwanto mengajak agar saat ini menghilangkan rivalitas, namun membangun rasa empati atas tragedi tersebut.
"Untuk sementara rivalitas dihilangkan dulu, kita bicara kemanusiaan. Semoga peristiwa atau tragedi ini yang terakhir karena sepak bola juga itu tidak bisa dihentikan. Sepak bola itu suatu industri, di dalam industri itu ada ekosistem, ada yang jual minuman, makanan, hotel, ada tiket, ada baju Jersey," katanya.
Ia berharap agar tragedi tersebut menjadi yang terakhir di dunia persepakbolaan Indonesia.
"Untuk sementara rivalitas Persebaya dan Arema itu ditanggalkan dulu kita bicara kemanusiaan, ada 33 anak yang meninggal yang punya mimpi besar," kata Hari berharap.
Sebelumnya, Polres Kolaka bersama beberapa tim sepak bola serta suporter dan masyarakat melaksanakan doa bersama di Stadion Gelora 45 Kabupaten Kolaka mengenang korban tragedi Kanjuruhan, Malang Jawa Timur, Senin (3/10).
"Kegiatan doa bersama ini sebagai bentuk rasa empati terhadap korban kemanusiaan tragedi Kanjuruhan," kata Kapolres Kolaka AKBP Resza Ramadianshah.
Untuk itu kata Resza mengenang tragedi kemanusiaan pihaknya bersama beberapa klub sepakbola serta masyarakat menggelar doa bersama agar kejadian ini tidak terulang lagi.
Polisi menginisiasi acara doa bersama yang diperuntukkan kepada korban tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 lalu.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News