Genjot Potensi PAD, Pemkot Baubau Optimistis Target Rp 44 M Tercapai

Sabtu, 12 Maret 2022 – 04:15 WIB
Genjot Potensi PAD, Pemkot Baubau Optimistis Target Rp 44 M Tercapai - JPNN.com Sultra
Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Baubau, Wa Radja. Foto Antara

sultra.jpnn.com, BAUBAU - Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Baubau, Wa Radja mengatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di pertengahan triwulan pertama tahun 2022 telah terealisasi hampir Rp 2 miliar.

Dengan capaian itu, Wa Radja optimistis optimistis, PAD Baubau sebesar Rp 44 miliar pada 2022 dapat dicapai.

"Realisasinya tinggal kita tunggu. Kita tidak bisa pesimis," kata mantan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Baubau ini, Jumat (11/3).

Saat ini triwulan pertama untuk BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan) sudah Rp 1,4 miliar lebih. Sementara PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) sudah sekitar Rp 400 juta lebih.

"Itu pun PBB itu SPPT-nya baru diserahkan Februari kemarin jadi kolektor di lapangan masih sementara mendistribusikan," katanya.

Target PAD sebesar Rp 44 miliar diharapkan dapat diperoleh karena melihat sumber-sumber pendapatan yang ada untuk digenjot dengan inovasi-inovasi.

Wa Radja mengatakan, pendapatan daerah akan terus digenjot dengan menggali potensi-potensi yang ada sehingga target PAD tersebut dapat terpenuhi yang berguna untuk tujuan pembangunan daerah.

"Makanya kita ini mendata ulang semua potensi pajak, biar tempat hiburan malam kita turun untuk pengawasan, karena harus kita maksimalkan, kita tidak bisa pesimis," kata mantan Sekretaris DPRD Baubau ini.

Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Baubau, Wa Radja mengatakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di pertengahan triwulan pertama tahun 2022 telah terealisasi Rp 2 M
Facebook JPNN.com Sultra Twitter JPNN.com Sultra Pinterest JPNN.com Sultra Linkedin JPNN.com Sultra Flipboard JPNN.com Sultra Line JPNN.com Sultra JPNN.com Sultra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia