Gas Elpiji 3 kg di Gorontalo Tembus Rp 50 Ribu per Tabung
sultra.jpnn.com, GORONTALO - Warga Provinsi Gorontalo mengeluhkan gas elpiji 3 kg yang harganya meroket di Bulan Ramadan 1443 Hijriah. Selain harganya naik Rp 50 ribu per tabung, gas elpiji yang disubsidi pemerintah itu juga jarang dijumpai.
Kondisi ini menjadi perhatian khusus Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo. Dewan berharap pengawasan ketat pada distribusi elpiji 3 kilogram (kg) berlaku selama Bulan Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Kami berharap masyarakat sasaran tidak mengeluh kesulitan mendapatkan bahan bakar bersubsidi tersebut. Maka pengawasannya tak boleh kendur," kata anggota Komisi II DPRD Gorontalo Utara, Sian Woloks, di Gorontalo, Sabtu (9/4).
Pemerintah daerah katanya, perlu andil kuat dalam meningkatkan implementasi mekanisme dan sistem pengawasan penyaluran program subsidi elpiji 3 kg.
"Harus bersikap tegas bahwa bahan bakar bersubsidi ini hanya bisa dijual oleh pangkalan resmi agar harganya terkendali. Olehnya pengawasan ketat wajib diterapkan," katanya.
Sebab kalau ada warung atau bukan pangkalan ikut menjual gas elpiji 3 kg bersubsidi, artinya ada kesalahan mekanisme distribusi.
Kondisi ini dapat berdampak pada penjualan di atas harga eceran tertinggi (HET) serta mengganggu kuota di setiap pangkalan.
Otomatis katanya lagi, dapat mengganggu mekanisme penjualan yang telah diatur pemerintah. Dan dampaknya, warga sasaran bisa teriak-teriak karena kesulitan mendapatkan keperluan gas elpiji tersebut.
Warga Provinsi Gorontalo mengeluhkan gas elpiji 3 kg yang harganya menembus Rp 50 ribu per tabung.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News