Percakapan Istri Irjen Sambo, Putri Chandrawathi dengan Brigadir J Sebelum Insiden Penembakan
Sontak, Putri Chandrawathi berteriak minta pertolongan kepada personel polisi lain yang memang berada di rumah itu.
"Di situlah saudara J panik, apalagi mendengar ada suara langkah orang berlari yang mendekat ke arah suara permintaan tolong tersebut," ucapnya.
Bharada E Datang
Suara langkah kaki tersebut berasal dari Bharada E yang bergegas ke arah sumber suara teriakan minta tolong dari lantai dua rumah milik Irjen Ferdy Sambo.
"Kebetulan saudara RE (Bharada E) berada di lantai dua rumah tersebut, bersama dengan saksi K. Baru separuh tangga, RE kemudian melihat saudara J keluar dari kamar tersebut dan menanyakan ada apa. Bukan dijawab, tetapi dilakukan dengan penembakan," tutur Budi.
Tembakan Brigadir Yosua ke arah Bharada E meleset dan hanya mengenai tembok rumah. Bharada E berlindung di tangga.
"Karena saudara RE (Bharada E) juga dibekali senjata, dia kemudian mengeluarkan senjata yang ada di pinggangnya. Nah ini kemudian terjadi baku tembak," ucap Budhi.
Brigadir J Tertembak Tujuh Kali
Alumnus Akpol 1996 itu mengatakan, polisi menemukan beberapa lubang tembakan di tembok rumah tersebut.
"Di TKP (tempat kejadian perkara, red) kami menemukan adanya bekas tembakan di tembok yang ada di tangga itu sebanyak tujuh bekas atau titik tembakan," ujar Kombes Budhi. Brigadir Yosua pun akhirnya kalah dalam adu tembak tersebut dan tewas di tempat.
Brigadir J ditembak oleh Bharada E di rumah milik Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News