Tsamara Alatas Korban Rasis, Minta Tolong Kepada Polisi
Tsamara pun mencuit di Twitter sebuah tangkapan layar berisi komentar yang menyebutnya sebagai kadrun. Dalam cuitannya, Tsamara juga me-mention akun Divisi Humas Polri.
"Halo, tolong @DivHumas_Polri. Ini keterlaluan. Bukan nasionalisme. Jelas fasisme," cuit Tsamara.
Sementara itu dilaman Kominfo, Sejarawan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam menjelaskan istilah Kadrun, baru muncul setelah Pilkada DKI 2012 hingga Pilpres 2019, setelah munculnya istilah kampret dan cebong. Istilah kadrun belum ada saat era PKI masih ada.
Menurut Asvi, istilah-istilah seperti kadrun, cebong, dan kampret, itu bersifat memecah belah. Ini tidak sehat. "Istilah-istilah tersebut yang memecah belah, mengelompokkan kawan dan lawan yang berkelanjutan".
(cuy/jpnn)
Tsamara Amany Alatas menjadi korban rasis. Bekas politikus PSI ini disebut kadrud dan minta tolong kepada polisi untuk mengusutnya
Redaktur & Reporter : Arwan Mannaungeng
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News