Di Hadapan Airlangga Hartarto, Kiai Nadjamuddin Bicara Kekufuran
sultra.jpnn.com, MAKASSAR - Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan (MUI Sulsel) AG Prof Dr KH Nadjamuddin Abdul Syafa berkesempatan berbicara di hadapan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pada Forum Silaturrahmi Ulama yang dihadiri ketua umum Golkar itu, Kiai Nadjamuddin menekankan tiga poin yang dibutuhkan masyarakat atau umat untuk mencapai kesejateraan.
Ketiga poin yang dimaksud adalah perbaikan ekonomi, pendidikan dan keamanan.
"Perbaikan ekonomi ini penting, karena fakiran (kemiskinan) akan mendekatkan pada kekufuran atau tidak percaya Allah SWT dan Rasulnya," kata Kiai Nadjamuddin di Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/3).
Poin kedua, lanjut dia, perbaikan pendidikan. Hal ini juga penting, karena apabila mendapatkan pendidikan yang salah, maka bisa melahirkan orang ekstrem atau radikal.
Bahkan ia mengaku pernah ditanya oleh pihak Densus 88 terkait penyebab seseorang menjadi radikal atau ekstrem, lalu dijawab itu disebabkan ketidakseimbangan antara ilmu dan semangat.
Karena itu, memberikan pendidikan perlu waspada agar tidak terjerumus dalam pendidikan yang salah arah.
"Poin ketiga adalah masalah keamanan. Hal ini tidak kalah pentingnya karena dapat saling menunjang dengan kedua poin lainnya," katanya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan AG Prof Dr KH Nadjamuddin Abdul Syafa berkesempatan berbicara di hadapan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News