Luhut Panjaitan Bicara Tunda Pemilu, Politikus PDIP Singgung Sejarah Kelam Orde Baru
Dirinya kemudian mengajak semua pihak tidak menjerumuskan Jokowi atas klaim yang memungkinkan jabatan presiden diperpanjang atau menunda pemilu.
"Hati-hatilah mengatasnamakan rakyat hanya untuk mempertahankan kekuasaan. Nanti rakyat marah," ungkap Andreas.
Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya mengaku menyimpan data yang menyatakan rakyat tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024.
Politikus Partai Golkar itu mengeklaim banyak rakyat yang menginginkan urusan ekonomi lebih diperhatikan pemerintah era Joko Widodo (Jokowi).
Rakyat, kata Luhut, tidak ingin pelaksanaan politik memunculkan kegaduhan dan pembelahan seperti peristiwa Pemilu 2019. Pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan pada 2019 kala itu menghasilkan beragam istilah untuk menggambarkan kubu politik tertentu seperti kecebong, kampret, dan kadrun.
"Kalau di bawah menengah bawah ini itu pokoknya pengen tenang, bicaranya ekonomi, tidak mau lagi seperti kemarin," kata Luhut.
Luhut mengungkapkan bahwa data yang dikantonginya juga menyebut rakyat Indonesia saat ini merasa dalam keadaan susah akibat pandemi Covid-19.
Alumnus Akabri 1970 itu bahkan mengeklaim rakyat yang tidak tertarik dengan pelaksanaan Pemilu 2024 itu berasal dari beberapa parpol.
Wacana tunda pemilu terus bergulir. Kali ini datang dari Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan soal data rakyat tidak tertarik Pemilu 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News