Pengguna QRIS Didominasi Pelaku Usaha Kecil dan Mikro

sultra.jpnn.com, KENDARI - Penggunaan metode pembayaran nontunai dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus meningkat.

Hingga saat ini, Kantor BI Perwakilan Sultra mencatat, akselarasi penggunaan transaksi metode pembayaran digital QRIS mencapai 76.666 pengguna.

Plt Kepala Kantor BI Perwakilan Sultra, Doni Septadijaya melalui keterangan tertulis BI Sultra diterima Sabtu, mengatakan bahwa peralihan transaksi nontunai mengalami peningkatan.

"Capaian akselarasi QRIS terus mengalami peningkatan, dimana sampai dengan Januari 2022 sebanyak 76.666 merchant di Sultra telah menggunakan QRIS," kata Doni, Sabtu (26/02).

Bank Indonesia setempat mencatat penggunaan metode pembayaran nontunai dengan QRIS meningkat dalam kurun waktu empat tahun terakhir. Pada tahun 2019 pengguna QRIS baru 5.995, tahun 2020 sebanyak 33.228, tahun 2021 naik signifikan menjadi 75.218 pengguna dan hingga Januari 2022 menjadi 76.666.

Dia menyebut, pengguna QRIS didominasi oleh pelaku usaha kecil mencapai 42,99 persen, kedua usaha mikro capai 31,95 persen, usaha menengah 23,61 persen, dan terendah usaha besar hanya 1,35 persen.

"Sementara, dari sisi volume transaksi terbesar dicatatkan oleh usah lainnya, usaha besar dan usaha mikro," jelas dia.

Doni menyampaikan bahwa dari total nominal transaksi penggunaan QRIS sepanjang tahun 2021 mencapai Rp195,80 miliar.