Demo Keluarga Amis Ando Ricuh, Saat Merampas Ban Bekas Polisi Terjatuh
sultra.jpnn.com, KENDARI - Puluhan mahasiswa dan keluarga Amis Ando (43), tahanan yang meninggal di Polres Muna menggelar aksi unjuk rasa di depan Mapolda Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (27/6).
Aksi tersebut berlangsung ricuh lantaran para massa pengunjuk rasa memaksa masuk ke dalam Mako Polda Sultra tetapi dihalangi oleh beberapa personel kepolisian yang sedang bertugas.
Pantauan awak media JPNN.com, massa terlibat saling dorong dengan personel Propam Polda Sultra. Polisi juga terlihat menarik kerah baju, bahkan sempat melontarkan perkataan yang kasar terhadap pendemo.
Salah seorang personel polisi juga terlihat terjatuh saat merampas ban bekas yang hendak dibakar oleh demonstran.
Aksi tersebut berhasil diredam oleh petugas yang mengajak massa duduk bersama di belakang ruang jaga Propam Polda Sultra.
Salah seorang kemenakan korban Amis Ando, Jafir mengatakan delapan kali berturut-turut pihaknya melakukan aksi unjuk rasa di Mapolda Sultra. Namun, titik terang terkait penyebab kematian pamannya itu belum juga terungkap.
"Padahal paman saya itu sudah sejak Mei lalu dia meninggal. Kenapa belum diungkap penyebabnya," ucap Jafir kepada JPNN.com di depan Mapolda Sultra, Senin (27/6).
Ia menyebutkan pihak Polda Sultra seperti ikut acuh tak acuh dengan permasalahan ini.
Seorang personel polisi terjatuh di genangan air saat merampas ban bekas milik massa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News