KontraS Ungkap Kejanggalan Penembakan Brigadir J, Ungkit Kasus Terbunuhnya 6 Laskar FPI
sultra.jpnn.com, JAKARTA - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengungkap kejanggalan kasus penembakan di kediaman Kepala Divisi Profesi dan Keamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J.
Dari kejanggalan-kejanggalan yang diungkap, KontraS menyebut ada upaya polisi mengaburkan fakta atau peristiwa dari penembakan Brigadir J.
Menurut Wakil Koordinator KontraS Rivanlee Anandar, pengaburan fakta itu sama dengan kerja polisi saat menangani kasus penembakan 6 laskar Front Pembela Islam (FPI).
"Pada persidangan kasus, terbukti bahwa sejumlah warga sekitar diduga mengalami intimidasi oleh aparat untuk tidak merekam peristiwa dan bahkan diminta untuk menghapus file rekaman atas peristiwa penangkapan yang terjadi," kata Rivanlee seperti yang dinukil dari JPNN, Jumat (15/7).
Selain pengaburan fakta, Rivanlee mengatakan pihaknya kejanggalan juga terdapat pada kronologi yang disampaikan Polri.
"Dari beberapa kronologis yang disampaikan Polri, terdapat sejumlah kejanggalan yang sifatnya tak masuk akal," kata Rivanlee.
Salah satu kejanggalan yang disoroti KontraS ialah adanya disparitas waktu yang cukup lama antara peristiwa dengan pengungkapan ke publik.
Sebab, peristiwa baku tembak Brigadir J dengan Bharada E itu terjadi pada Jumat (8/7), tetapi baru diungkap ke publik pada Senin (11/7).
Dari kejanggalan-kejanggalan yang diungkap, KontraS menyebut ada upaya polisi mengaburkan fakta atau peristiwa dari penembakan Brigadir J.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News