Edukasi Remaja Soal Kesehatan Reproduksi: Berencana Itu Keren
sultra.jpnn.com, KENDARI - Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi perlu diperkenalkan seja remaja. Alasannya, proses pematangan fisik remaja lebih cepat daripada pematang psikososialnya.
"Ketika remaja salah dalam memahami pematang fisik tersebut, maka akan terjadi hal-hal yang dapat merugikan remaja itu sendiri, terutama pada organ reproduksinya sehingga dapat mengancam masa depan dari remaja kita,” kata Staf Ahli Wali Kota Kendari Muhammad Saiful, di Kendari, Kamis (11/8).
Pernyataan ini disampaikan Saiful saat membuka kegiatan sosialisasi pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi dalam kurikulum pendidikan formal menuju keluarga berkualitas.
Baca Juga:
Kegiatan itu diikuti para remaja yang terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA sederajat, pelajar SMP digelar
Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Saiful menjelaskan, terkait kebijakan pemerintah dalam melibatkan remaja dalam pembangunan, maka pemerintah Kota Kendari sudah membuka ruang keterlibatan remaja dalam perencanaan pembangunan melalui Musrenbang, mulai dari musrenbang kelurahan, kecamatan hingga tingkat Kota Kendari.
"Salah satu metode eliminasi stunting adalah dengan mempersiapkan remaja kita secara fisik dan psikis agar sadar menjaga kesehatan reproduksinya supaya matang sebelum berumahtangga dan melahirkan anak yang sehat dan bebas stunting,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Jahuddin menjelaskan untuk menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera harus dimulai dari remaja.
Untuk menciptakan keluarga berkualitas, remaja memiliki peran yang cukup tinggi. Ini karena remaja berada di posisi terdepan dalam pintu kehidupan berkeluarga sekaligus penentu berkualitas atau tidaknya sebuah keluarga.
Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi perlu diperkenalkan seja remaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News