Bikin Hati Menjerit, Tandu Jenazah Pasien Puskesmas Berjalan Kaki 13 Kilometer padahal Ada Ambulans
sultra.jpnn.com, MAMUJU - Beginilah derita yang dialami rakyat dalam pelayanan kesehatan. Meninggal di Puskesmas, jenazah pasien terpaksa ditandu dengan berjalan kaki sejauh 13 kilometer untuk dikebumikan.
Kenyataan pahit ini diungkap Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, Dr Asran Masdy. Peristiwanya terjadi di Puskesmas Kalumpang, Kabupaten Mamaju.
Yang sangat disesalkan Asran karena Puskesmas Kalumpang punya ambulans yang siap dipakai. Hanya karena persoalan administrasi,
"Sangat disesalkan dan disayangkan sikap Puskesmas Kecamatan Kalumpang yang tidak mengantar jenazah pasiennya kepada pihak keluarganya untuk dimakamkan dengan menggunakan ambulans," kata Dr Asran Masdy di Mamuju, Jumat (12/8).
Ia mengatakan, karena tidak diantar dengan kendaraan ambulans, jenazah tersebut harus ditandu dengan berjalan kaki sejauh 13 kilometer oleh keluarganya menuju Desa Kondobulo Kecamatan Kalumpang.
Menurut dia, pihak puskesmas yang tidak mengantar jenazah, karena harus melalui izin Kepala Puskesmas Kalumpang yang saat itu berada di Kota Mamuju untuk menghadiri satu kegiatan, adalah kelalaian dalam memberikan pelayanan.
"Kejadian tersebut tidak bisa lagi dibiarkan terulang, karena seharusnya dalam kondisi apapun jenazah harus diantar ke pihak keluarganya untuk dimakamkan, ini sangat kami sesalkan," katanya.
Oleh karena itu, ia meminta agar pemerintah di Mamuju harus menegur dan memberikan peringatan keras kepada Puskesmas Kecamatan Kalumpang, agar memperbaiki pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Meninggal di Puskesmas, jenazah pasien terpaksa ditandu dengan berjalan kaki sejauh 13 kilometer untuk dikebumikan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News