Soimah Emosi Bercucuran Air Mata, Ada Kebohongan Pesantren Gontor Soal Kematian Anaknya
"Waktu mendapatkan kabar itu kami syok dan tidak bisa berpikir apa-apa yang kami harap adalah kedatangan ananda (Albar) ke Palembang meskipun hanya tinggal mayat," ucap Soimah dengan isak tangis seperti yang dilansir dari JPNN, Selasa (6/9).
Baca Juga:
Pihak Pesantren Gontor Menyatakan Albar Tejatuh
Akhirnya, jenazah Albar tiba di Palembang Selasa siang, 23 Agustus 2022 yang diantar langsung oleh pihak Gontor 1 dipimpin Ustaz Agus sebagai perwakilan dari pondok.
"Di hadapan pelayat yang memenuhi rumah saya, dia menyampaikan kronologi bahwa anak saya terjatuh akibat kelelahan mengikuti Perkemahan Kamis Jumat (Perkajum), apalagi anak saya dipercaya sebagai Ketua Perkajum. Mungkin alasan itu bisa kami terima bila sesuai dengan kenyataan kondisi mayat anak saya," kata Soimah.
Namun, banyak laporan-laporan dari wali santri lainnya bahwa kronologi tidak demikian.
"Kami pihak keluarga meminta agar mayat dibuka, sungguh sebagai ibu saya tidak kuat melihat kondisi mayat anak saya demikian, begitu juga dengan keluarga," bebernya.
Pesantren Gontor Akui Albar Dianiaya
Amarah makin tak terbendung, karena laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang mereka terima. Karena tidak sesuai, pihaknya pun menghubungi rumah sakit untuk autopsi.
"Pihak rumah sakit sudah siap melakukan autopsi. Namun, setelah didesak pihak dari Gontor 1 yang mengantar jenazah, akhirnya mengakui bahwa anak saya meninggal akibat terjadi kekerasan," kata Soimah.
Setelah ada pengakuan dari pihak ponpes bahwa Albar Mahdi meninggal akibat tindak kekerasan di dalam pondok, pihak keluarga memutuskan membatalkan rencana autopsi.
Emosi Siti Soimah tak terbendung. Wanita berusia 44 tahun itu sampai meluapkan amarahnya dengan cucuran air mata.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News