Kembali ke Tradisi Nenek Moyang Buat Minyak Goreng
sultra.jpnn.com, KENDARI - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Sulawesi Tenggara kembali ke tradisi nenek moyang membuat minyak goreng. Dengan harga dan sulitnya minyak goreng dijumpai, KNPI merasa perlu memanfaatkan potensi yang dimiliki Sultra.
"Saya merasa terpanggil untuk melakukan gerakan ini, dengan melibatkan kaum muda dan berkoordinasi bersama pemerintah, yang secara teknis melibatkan beberapa instansi terkait, dan kali ini bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra," kata Ketua DPD KNPI Sultra Alvin Akawijaya Putra di Kendari, Minggu (27/3).
Alvin yang juga ketua Yayasan Sultra Raya Dua Ribu Dua Puluh ini mengatakan, gerakan itu juga untuk memberikan semangat kepada masyarakat, khususnya umat Islam yang sesaat lagi akan menyambut bulan suci Ramadan.
"Kurang lebih seminggu lagi, umat Islam akan menghadapi bulan suci Ramadan. Jadi janganlah panik soal minyak goreng, masih ada minyak tradisional kita," tuturnya.
Putra Gubernur Sultra Ali Mazi ini mengatakan, jika masyarakat Sultra secara bersama-sama bisa menghadapi dan melewati masa pandemi covid-19 dengan baik melalui penerapan protokol kesehatan secara ketat, maka persoalan minyak goreng pun harus demikian, sehingga tidak boleh panik karena hal tersebut bisa menjadi sasaran empuk oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, dalam memainkan harga ataupun penyediaan minyak goreng.
"Kita kan mau Ramadan, apalagi masih di tengah pandemi Covid. Jadi gerakan menjawab kelangkaan minyak goreng pada setiap rumah tangga tidak boleh hanya menjadi slogan semata, namun bisa digaungkan dengan mengajak kaum muda serta pemerintah, agar setiap rumah tangga mampu menjadi produsen, minimal untuk kebutuhan sehari-hari," tutur Putra sulung Gubernur Ali Mazi.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Asrun Lio, PhD menyambut baik gagasan yang diusung oleh Ketua KNPI Sultra, terlebih telah melalui koordinasi secara intensif bersama Gubernur Sultra.
"Ide ini cukup kreatif dan inovatif karena anak-anak muda ini siap menjadi penggerak dan sigap mencari solusi dalam menjawab isu kelangkaan minyak goreng. Sebagai pemerintah, tentu semangat ini harus didukung, apalagi isunya berkaitan dengan masyarakat banyak.
KNPI Sultra kembali ke tradisi nenek moyang membuat minyak goreng dengan menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News