Cerita Pemandu Lagu Menyayat Hati, Terjerat Utang Sama Agensi Sampai tak Bisa Lepas Diri

Sabtu, 02 April 2022 – 12:44 WIB
Cerita Pemandu Lagu Menyayat Hati, Terjerat Utang Sama Agensi Sampai tak Bisa Lepas Diri - JPNN.com Sultra
Cerita Pemandu Lagu Menyayat Hati, Terjerat Utang Sama Agensi Sampai tak Bisa Lepas Diri. Foto Ricardo/JPNN

Dengan merogoh uang Rp 395.000 per jam, pengunjung bisa ditemani seorang pemandu lagu pilihannya. Pada malam itu, Lara -bukan nama sebenarnya- merupakan salah satu LC pilihan tamu.

Wanita berusia 25 tahun itu mengaku berasal dari Jakarta. Lara sudah dua tahun belakangan ini menjadi LC. "Kerja di sini sudah dua tahun, sejak awal Covid-19,” ujar Lara kepada JPNN.com.

Sebelumnya, Lara bekerja sebagai sales promotion girl (SPG). Pandemi Covid-19 yang mengoyak ekonomi membuat para SPG sepi order.

“Sebelumnya kerja jadi SPG di mal. Bisa kerja di sini karena ada agensi," katanya.

Lara mengaku memberanikan diri menjadi LC. Dia bekerja sendirian untuk menghidupi anaknya. Namun, layanan Lara tak cuma menemani pengunjung. Dia juga sering diminta menyediakan servis plus-plus alias meladeni urusan syahwat tamu-tamunya.

“Jadi, tergantung tamunya. Kalau dia cuma mau ditemani minum, ya, di bawah saja (menikmati musik, red),” ucapnya.

Jika tamu menginginkan layanan lebih, Lara akan membawanya ke ruangan lain.

“Rata-rata begituan (berhubungan badan, red), jarang yang cuma minta ditemani minum," bebernya.

Hati seorang pemandu lagu, Vera berontak. Meronta-ronta hendak berlepas diri dari jeratan utang sama agensi yang telah menjerumuskannya.
Facebook JPNN.com Sultra Twitter JPNN.com Sultra Pinterest JPNN.com Sultra Linkedin JPNN.com Sultra Flipboard JPNN.com Sultra Line JPNN.com Sultra JPNN.com Sultra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia