Area Tambang di Sultra Jadi Lahan Peredaran Narkoba
sultra.jpnn.com, KENDARI - Area tambang menjadi lahan yang empuk bagi bisnis narkoba. Temuan peredaran sabu-sabu di kawasan pertambangan ini dilaporkan pemilik perusahaan ke polisi.
"Banyak komplain dari owner (pemilik) perusahaan yang mendapatkan karyawan-karyawan contohnya ada sebagai driver kendaraan berat, itu sering melakukan kesalahan-kesalahan dalam pekerjaannya. Ketika diselidiki owner-nya itu, ternyata yang bersangkutan menggunakan atau mengonsumsi sabu-sabu," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra Kombes Muhammad Eka Faturrahman di Kendari, Rabu (9/3).
Dugaan kuat dijadikannya kawasan pertambangan sebagai lahan bisnis narkoba dibuktikan juga dengan penangkapan pengedar sabu-sabu.
"Kemarin kami juga sempat mengungkap yang ada beredar di wilayah-wilayah areal tambang," kata Eka.
Sebelumnya, pihaknya telah mengungkap peredaran gelap narkoba di wilayah pertambangan. Namun, Eka tidak menyebut kawasan pertambangan daerah mana dan nama perusahaannya.
Eka mengaku pihaknya mendapat laporan dari pemilik perusahaan bahwa mendapati karyawan sering melakukan kesalahan saat bekerja, salah satunya pengemudi alat berat. Setelah diselidiki karyawan itu mengaku mengonsumsi sabu-sabu.
Ketika pihak perusahaan mempertanyakan kepada karyawan tersebut, diakui bahwa karyawan itu menggunakan sabu-sabu untuk mendapat stamina saat bekerja. Namun, dia menegaskan bahwa apa pun dalih seseorang menggunakan narkoba hal itu tidak dibenarkan.
"Ketika ditanyakan kepada karyawan tersebut, dia menyatakan benar. Mereka mengakui mengonsumsi barang ini untuk mendapat stamina, alasannya itu. Akan tetapi, tidak bisa dijadikan pembenaran," katanya.
Area tambang menjadi lahan yang empuk bagi bisnis narkoba. Temuan peredaran sabu-sabu di kawasan pertambangan ini dilaporkan pemilik perusahaan ke polisi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News