Jaksa Menunggu Laporan Dugaan Korupsi Pengadaan Tanah Pemkot Baubau
Ironi lagi, kata dia, pengadaan tanah yang menggunakan anggaran daerah yang bersumber dari pajak tersebut diduga disalah gunakan demi kepentingan oknum-oknum serakah yang hanya mengisap hasil upeti pajak dari masyarakat.
"Berdasarkan hasil investigasi yang kami lakukan ada indikasi penyalahgunaan anggaran yang fantastis dan jumlah yang diduga daerah mengalami kerugian miliaran rupiah," sebutnya.
Dalam pernyataan sikapnya juga, mereka meminta Kepala Kejari Baubau untuk mengungkap kasus-kasus korupsi yang ada di wilayah hukumnya dan menindak tegas dan transparan atas setiap laporan masyarakat yang masuk berkaitan dengan kasus korupsi di Baubau.
Mereka juga mendesak Kejari Baubau untuk segera melakukan penyelidikan dugaan tindak pidana korupsi pengadaan tanah yang diadakan oleh Tapem Setda Pemkot Baubau tahun anggaran 2020-2021. Juga mendesak Kejari Baubau agar tidak main-main maupun main mata dengan setiap aduan masyarakat maupun mahasiswa.
Selain itu, massa juga mengingatkan Kejari Baubau apabila tidak mampu mengungkap kasus-kasus korupsi yang dilaporkan masyarakat dan yang dimaksud pihaknya, maka pihaknya mempersilahkan untuk angkat kaki dari Baubau karena tidak bermanfaat untuk daerah itu.
"Apabila Kejari Baubau bermain-main dengan kasus ini kami akan menurunkan massa yang lebih besar lagi dan mengadukan ke Kejati Sultra," pungkasnya. (ant/jpnn)
Jaksa menunggu laporan dugaan korupsi pengadaan tanah yang diadakan di Bagian Tata Pemerintahan (Tapem) Pemkot Baubau tahun anggaran 2020-2021.
Redaktur & Reporter : Arwan Mannaungeng
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News