Keluarga Korban yang Meninggal di Tahanan Polres Muna Demo di Mapolda Sultra
sultra.jpnn.com, KENDARI - Puluhan mahasiswa melakukan aksi demonstrasi lanjutan terkait penyebab kematian almarhum Amis Ando di depan Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (9/6).
Demonstrasi yang dipimpin oleh kemenakan almarhum Amis Ando bernama Jafir sempat bersitegang dengan petugas kepolisian karena para demonstran yang memaksa masuk di lobi Polda Sultra.
Aksi tersebut dilakukan karena belum terungkapnya penyebab kematian almarhum Amis Ando.
Jafir mengatakan kasus kematian pamannya itu belum juga tuntas diungkap oleh Polres Muna. Padahal korban telah diautopsi sejak sebulan yang lalu.
Ia juga menyebutkan bahwa informasi yang diterima Lab Patologi Anatomi RS Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar bahwa hasil autopsi pamannya telah keluar dan telah diterima oleh pihak kepolisian.
"Namun, sampai saat ini kami sebagai pihak keluarga belum menerima hasil autopsi tersebut," ucap Jafir kepada JPNN.com di depan Mapolda Sultra.
Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Halu Oleo (UHO) itu juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap instansi Polda Sultra yang mengajaknya untuk dengar pendapat, tetapi tidak ada jawaban yang diterima.
"Polda Sultra acuh tak acuh, kami dipanggil mau hearing, tetapi tiga jam kami menunggu, tidak ada juga yang mau menjawab pertanyaan kami. Kami merasa ditipu oleh Polda Sultra," katanya.
Aksi itu dilakukan oleh keluarga almarhum Amis Ando yang meninggal di Polres Muna.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News