Korban Gempa Mamuju Keluhkan MCK dan Perlengkapan Bayi

Ia bersama para pengungsi lainnya berharap, pemerintah dan pihak-pihak terkait dapat memperhatikan kondisi warga yang mengungsi.
"Di tenda kami ini ada enam bayi dan semuanya butuh popok, selimut serta makanan bayi," kata Salmah.
Pengungsi lainnya, Ita juga mengaku kebutuhan makanan untuk mereka tercukupi.
"Hanya saja, untuk mandi dan buang air yang saat ini belum ada," kata Ita.
Ia mengaku, akan terus bertahan di tempat pengungsian, hingga merasa aman tidak adanya gempa susulan.
"Kami diberi waktu sampai satu minggu mengungsi di sini. Kami akan tetap bertahan sampai benar-benar aman dan tidak ada lagi gempa susulan," ucap Ita.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulbar, jumlah pengungsi pascagempa bumi berkekuatan 5,8 magnitudo, yakn di Stadion Manakarra sebanyak 1.185 orang, di jalur dua poros Mamuju-Kalukku 500 orang dan di Kantor Bupati Mamuju 100 pengungsi.
Kemudian, di Kantor TVRI Sulbar 70 orang, di Bukit Sese sebanyak 60 orang, di Terminal Simbuang sebanyak 244 orang serta terdapat 6.000 orang yang mengungsi di sejumlah titik di Kecamatan Tapalang Barat.
Di pengungsian, selain belum adanya fasilitas Mandi Cucu dan Kakus (MCK), warga juga mengeluhkan belum adanya bantuan perlengkapan bayi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News