Komnas HAM Temukan Fakta Baru di Rekaman CCTV dan Data Ponsel, Kematian Brigadir J Makin Terang
sultra.jpnn.com, JAKARTA - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap hasil pemeriksaan isi CCTV yang merekam beberapa saat sebelum kematian Brigadir J atau Nofryansah Yosua Hutabarat di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juni 2022 lalu.
Selain isi CCTV, Komnas HAM juga sudah mengantongi informasi data cell dump temuan dari tim Siber Bareskrim terkait kasus penembakan Brigadir J.
JPNN melaporkan fakta baru dari CCTV dan data cell dump ini diyakini menjadi petunjuk untuk mengurai misteri kematian Brigadir J makin terang.
Baca Juga:
"Tinggal sekitar 20 persen lagi yang kami butuhkan untuk perkuat terangnya peristiwa," kata Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di kantor Komnas HAM, Rabu (27/7).
20 Rekaman dari CCTV
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan pihaknya mendapatkan 20 video dari kamera pengawas saat perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah ke Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Dalam rekaman terlihat kebersamaan antara Irjen Ferdy Sambo bersama istri, Brigadir J, dan Bharada E ada dalam rombongan yang sama.
Baca Juga:
“Yang paling penting dari video ini, di area Duren Tiga memperlihatkan ada Irjen Sambo, rombongan dari Magelang. Irjen sambo masuk (rumah dinas) duluan, setelah sekian waktu ada rombongan (menyusul). Di situ terlihat Bu Putri, ada almarhum Brigadir J,” kata Anam di kantor Komnas HAM, Rabu (27/7).
Brigadir J Masih Hidup Sampai Jakarta
Anam memastikan dalam video tersebut terlihat Brigadir J masih hidup dan bergabung dengan rombongan.
Selain isi CCTV, Komnas HAM juga sudah mengantongi informasi data cell dump temuan dari tim Siber Bareskrim terkait kasus penembakan Brigadir J.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News