Nasib Nasabah BNI yang Uangnya Hilang Rp 3,5 Miliar: Diancam, Tidak Boleh Cerita ke Orang Lain
sultra.jpnn.com, SAMARINDA - Nasabah BNI Cabang Samarinda Kalimantan Timur, Muhammad Asan Ali tak pernah membayangkan akan seperti ini nasibnya. Uang Rp 3,5 miliar dari hasil keringatnya sendiri yang ditabung hilang di dua rekening tabungannya di BNI.
Pihak BNI Cabang Samarinda sudah beritikad baik untuk mengembalikan, tapi bagi Asan itu belum cukup. Alasannya, masih ada sisa uang Rp 841 juta belum terbayar.
Asan menceritakan perjuangannya agar BNI Cabang Samarinda mau mengembalikan uangnya Rp 2,3 miliar yang sudah diterima. Penuh liku dan cucuran air mata. Diancam dan kasus tersebut tidak boleh diceritakan ke orang lain karena menyangkut kredibilitas dan nama baik BNI.
Asan mengaku dalam keadaan tertekan seperti itulah, dia menandatangani sebuah surat kesepakatan dengan pihak Bank BNI Cabang Samarinda pada Kamis, 30 Desember 2020.
Pedagang ikan nasabah BNI itu mengaku terpaksa meneken surat kesepakatan karena ditakut-takuti oleh petinggi BNI Cabang Samarinda.
Uang yang telah raib dicuri oknum pegawai costumer service (CS) Bank BNI tidak bisa dikembalikan apabila Asan tidak mau menandatangani dokumen kesepakatan.
Saat itu Asan mengaku menangis dan lantas meneken kesepakatan buntut dari hilangnya uang tabungan milik nasabah BNI itu sebesar Rp 3,5 miliar.
Uang yang ditabung Asan selama belasan tahun itu tidak dibukukan di rekeningnya. Ternyata diselewengkan CS Bank BNI Cabang Samarinda bernama Besse Dalla Eka Putri.
Nasib nasabah BNI Cabang Samarinda Muhammad Asan Ali yang uangnya hilang Rp 3,5 miliar pernah diancam dan tak boleh bercerita ke orang lain
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News