Sepak Terjang Luhut Pandjaitan, Anggapan Tebar Teror dan Haus Kekuasaan
sultra.jpnn.com, JAKARTA - Sepak terjang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di pemerintahan Joko Widodo bikin kesenangan rakyat menjadi menurun. Perannya menjangkau semua lini dianggap sudah kebablasan.
Mau bicara penundaan pemilu 2024, Luhut punya big data. Urusan Covid-19, dia juga hadir. Bahkan riuh di acara Adpesi pendukung Jokowi 3 Periode tak mau ketinggalan. Dan yang terkini pernyataan Luhut mengenai potensi kenaikan tarif BBM jenis pertalite, premium, dan gas LPG 3 kilogram.
Luhut Menurunkan Angka Kesenangan Rakyat
Tapi mengenai big data, Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti juga punya hal yang sama. Justru tampilnya Luhut mewacanakan tunda pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Jokowi mengurangi kesenangan masyarakat.
Apalagi setelah Luhut muncul deklarasi di acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (29/3). Luhut juga dikaitkan dengan aksi ini karena menjadi ketua Dewan Pembina APDESI pimpinan Surtawijaya.
Mengacu big data yang dimiliki La Nyalla, angka kesenangan terhadap isu penambahan periode Presiden turun dari 28 persen menjadi 23 persen setelah muncul deklarasi dari para kepala desa.
“Dukungan yang dilakukan oleh beberapa kepala desa kemarin agar pemerintahan Joko Widodo dilanjutkan menjadi tiga periode justru menurunkan tingkat kegembiraan masyarakat hanya pada posisi 23 persen,” beber mantan Ketua HIPMI Jawa Timur itu.
Baca Selengkapnya:
Kemarahan Publik Mulai Terlihat Kepada Sosok Luhut Pandjaitan
Sepak terjang Menko Marves Luhut Pandjaitan menjangkau semua lini di pemerintahan Jokowi Widodo sehingga muncul anggapan haus kekuasaan dan menebar teror
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News