Petani China Sejahtera, Manfaatkan Teknologi Fotovoltaik Pendapat Meningkat Rp 212 Juta per Tahun
sultra.jpnn.com, CHINA - Petani di Kabupaten Pan'an Provinsi Zhejiang, China menjadi sejahtera. Dengan memanfaatkan teknologi fotovoltaik, pendapatannya meningkat Rp 212 juta per tahunnya.
"Jika tidak ada listrik untuk memompa air, batang-batang bambu air ini mati kekeringan," kata Zhang Yuefeng, petani bambu air ditemui di Desa Yantiankeng, Kabupaten Pan'an, Senin (19/8).
Menurut dia, bambu air telah memberikan dampak langsung terhadap 80 persen pendapatan para petani di desanya selama tahun ini.
Kabupaten Pan'an merupakan salah satu sentra perkebunan bambu air terbesar di Zhejiang.
Pemanfaatan energi hijau melalui teknologi fotovoltaik juga dirasakan dampaknya oleh para petani jamur di Kabupaten Wuyi.
"Penanaman jamur shitake membutuhkan suhu tinggi dan tidak boleh terkena sinar matahari langsung dan beku. Dengan memasang panel surya di atas rumah kaca, jamur shitake tidak hanya dapat melindungi angin dan hujan, melainkan juga dapat memasok daya ke peralatan AC," kata Li Haijun, petani jamur di Desa Shangduantou, Kabupaten Wuyi.
Teknologi fotovoltaik yang menghasilkan energi listrik dari paparan sinar matahari tersebut, lanjut dia, juga menjadikan pendapatan warga di desanya meningkat hingga lebih dari 100.000 yuan atau sekitar Rp 212,5 juta per tahun.
"Sekarang dompet warga tebal, kehidupan pun lebih terjamin," tuturnya.
Dengan memanfaatkan teknologi fotovoltaik, pendapatan petani di China meningkat Rp 212 juta per tahunnya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News