Puan Maharani Diusung Capres hanya Menjadi Beban Buat PDIP
sultra.jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia (CPI) Yunarto Wijaya mengatakan Puan Maharani hanya menjadi beban buat PDIP jika dipaksakan diusung menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024.
Alasannya, sosok ketua DPR itu tidak memiliki daya tarik yang cukup untuk mendongkrak pemilih. Beda dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dalam pemaparan survei 'Kondisi Sosial Politik dan Peta Elektoral Pasca Kenaikan Harga BBM’, Yunarto mengatakan berdasarkan survei elektabilitas Ganjar dalam semua simulasi 3,10, dan 27 nama berada di atas angka 20 persen.
Terlebih, kata Yunarto, dalam survei yang sama PDIP berada di puncak elektabilitas partai dengan perolehan 21,4 persen.
"Artinya Ganjar berpotensi menjadi dongkrak dan magnet elektoral dari PDI Perjuangan ketika dua variabel orang dengan survei tertinggi dan partai dengan survei tertinggi ini kemudian menjadi satu variabel," kata Yunarto seperti yang dikutip dari JPNN, Sabtu (24/9).
Yunarto mengatakan, keuntungan elektoral tersebut tidak akan didapat jika PDIP mengusung Puan menjadi capres. Pasalnya elektabilitas Puan masih berada di angka 2 persen, sehingga berpotensi menjadi beban elektoral PDIP pada Pemilu 2024.
"Mbak Puan ada di angka sekitar 2 persen, artinya sosok capres ini yang seharusnya logikanya dalam Pemilu serentak bisa menjadi dongkrak elektoral, ini berpotensi menjadi beban elektoral," tuturnya.
Namun, Yunarto menjelaskan partai tidak hanya menggunakan hasil survei sebagai pertimbangan dalam memilih capres yang akan diusung. Yunarto menilai, hal itu merupakan bagian dari kompleksitas keputusan partai.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia (CPI) Yunarto Wijaya mengatakan Puan Maharani hanya menjadi beban buat PDIP jika dipaksakan diusung jadi capres
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News