Empat Fakta Pemakaman Brigadir J Secara Kedinasan yang Bikin Kebakaran Jenggot

sultra.jpnn.com, MUARO JAMBI - Seperti harapan keluarga dan pengacara, Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J akhirnya bisa dimakamkan secara kedinasan.

Pemakaman secara kedinasan itu dilakukan setelah kuburannya digali untuk dilakukan autopsi ulang. Jasad Brigadir J diautopsi untuk kepentingan penyelidikan atas kasus penembakan dan tuduhan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi, istri bekas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo. 

Jenazah Brigadir J telah dimakamkan kembali di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Suka Makmur, Sungai Bahar, Muaro Jambi, Rabu (27/7) sore. Berbeda dengan sebelumnya yang pemakamannya dilakukan pada Senin (11/7).

Inilah Empat Fakta Pemakaman Brigadir J Secara Kedinasan yang Bikin Kebakaran Jenggot: 

1. Menghapus Aib

Pengacara keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan mengatakan pemakaman Brigadir J secara kedinasan merupakan keberhasilan dari upaya maksimal yang dilakukan pihak keluarga.

Sebab, awalnya dia mengaku sempat sedih karena menjelang berakhirnya proses autopsi ulang, belum ada kepastian dari pihak kepolisian terkait teknis pemakaman kembali jenazah Brigadir J.

"Berkat dukungan teman-teman dan masyarakat akhirnya bisa. Ini sebuah keberhasilan dan menghapus aib," ujar Johnson Panjaitan seperti yang dinukil dari JPNN, Jumat (29/7).

2. Bentuk Penghargaan Bangsa kepada Brigadir J

Pada Pasal 15 dalam Peraturan Kapolri Nomor 16 Tahun 2014 disebutkan pemakaman jenazah secara kedinasan merupakan perwujudkan penghormatan dan penghargaan terakhir bangsa dan negara terhadap anggota Polri yang gugur, tewas atau meninggal dunia biasa.

Masih menurut aturan dari Perkapolri 16/2014, pemakaman secara kedinasan meliputi pemakaman kebesaran dan pemakaman biasa.