Innalillahi, Dipaksa Melahirkan Normal, Akhirnya Kepala Bayi Dipotong

Selasa, 02 Agustus 2022 – 06:40 WIB
Innalillahi, Dipaksa Melahirkan Normal, Akhirnya Kepala Bayi Dipotong - JPNN.com Sultra
Innalillahi, Dipaksa Melahirkan Normal, Akhirnya Kepala Bayi Dipotong. Foto Antara

Memotong Kepala Bayi

Berat badan bayi yang besar dan pundak yang lebar membuat Ria kesusahan mengejan dan dokter sampai harus menggunakan alat sedot untuk mengeluarkan bayi.

"Namun semua itu gagal dan pada akhirnya dokter mengambil jalan untuk memotong kepala bayi karena bayi sudah meninggal karena terlalu lama terjepit lehernya," ucap Desiya.

Setelah dipotong, leher bayi kembali dijahit dan orok tersebut dikebumikan dengan layak oleh ayahnya. Sebelum dimakamkan, sang bayi pun diberi nama Cahaya Rembulan, dipanggil Bulan.

"Thread ini aku buat karena keluargaku hanya bisa pasrah, mau nuntut pun kita enggak tahu jalurnya dan pastinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit," imbuhnya.

Adapun sang ibu masih proses pemulihan di rumah sakit "Dan lagi-lagi dapat omongan pedas dari perawat karena dari faskes kelas 3," twitnya.

Desiya berharap dengan utas tersebut tidak ada lagi ibu-ibu yang mengalami kejadian nahas seperti yang dirasakan adiknya.

Penjelasan RSUD Jombang

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jombang memberi penjelasan terkait dengan bayi meninggal saat proses persalinan yang sempat viral melalui sebuah utas di Twitter.

Utas yang diunggah melalui akun @MinDesiyaa, Minggu (31/7), mengeluhkan buruknya pelayanan persalinan di RSUD Jombang yang dialami oleh saudaranya.

Ketika ditangani medis, pasien tersebut mengaku dipaksa melahirkan normal. Karena proses persalinan lama hingga akhirnya diputuskan kepala bayi dipotong.
Facebook JPNN.com Sultra Twitter JPNN.com Sultra Pinterest JPNN.com Sultra Linkedin JPNN.com Sultra Flipboard JPNN.com Sultra Line JPNN.com Sultra JPNN.com Sultra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News

TERPOPULER

PERIODE:   6 JAM 12 JAM 1 HARI 1 MINGGU

Maaf, saat ini data tidak tersedia