Nasabah BNI Cabang Samarinda, Memburu Uang Rp 3,5 Miliar yang Hilang di Rekening
"Sebab, ada sebagian uang yang diterima Dalla dari Asan ternyata setelah disetorkan itu langsung ditarik kembali. Ada juga yang tidak disetorkan ke bank dan digunakan untuk kepentingan pribadi Dalla," tutur Agus.
Dia menjelaskan memang terjadi perbedaan hitungan tentang kerugian antara versi korban Asan dengan uang yang terdata di sistem bank. Sebab, Dalla membuat beberapa rekening untuk menampung uang milik Asan.
"Kami belum tahu, apakah uang itu dimiliki melalui sistem bank atau dimasukkan Dalla sendiri setelah menerima uang dari tangan Asan," ungkapnya melalui sambungan telepon.
Agus menegaskan BNI Cabang Samarinda sejatinya sudah mengganti uang nasabahnya itu. Uang yang diberikan ke korban, kata Agus, sesuai dengan data yang tercatat di sistem mereka dalam bentuk tabungan deposito.
"Maka reversal atau pengembalian uang dilakukan melalui tabungan depsito biar aman, seperti permintaan Haji Asan," katanya.
Pihak BNI Cabang Samarinda juga dipastikan tidak pernah melakukan intervensi kepada Asan. Sebagai lembaga keuangan, pihaknya mengedepankan asas kehati-hatian dalam menentukan sebuah kebijakan.
"Kami enggak ada beri tekanan. Tiap hari kami juga berkomunikasi. Auditing juga dilakukan sama-sama," kata Agus mengakhiri pembicaraan via telepon.
Peristiwa uang nasabah BNI Cabang Samarinda Muhammad Asan Ali hilang terungkap saat sedang mengecek rekeningnya melalui ATM BNI di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda, Rabu (28/10/2020) silam.
Nasabah Bank BNI Cabang Samarinda Muhammad Asan Ali memburu uangnya Rp 3,5 Miliyar yang hilang di rekening.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Sultra di Google News